Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan – Waktu tidak terasa karena kita sebentar lagi akan menyambut bulan suci Ramadhan. Menurut perhitungan kalender hari libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri ditetapkan pada tanggal 22-23 April 2023, maka dari itu kita akan melaksanakan puasa Ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Sebelum melaksanakan puasa, alangkah baiknya kita mengetahui amalan sunnah apa saja yang harus kita kerjakan pada bulan Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan untuk menggugurkan segala dosa. Maka dari itu, umat islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh.
Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
- Melaksanakan Sahur
Sahur merupakan salah satu kegiatan sunnah yang dilakukan sepanjang bulan Ramadhan. Selain menjadi sumber energi yang dikonsumsi di siang hari, sahur juga dilakukan di bulan ini. Melaksanakan sahur disaat sebelum memasuki imsyak dan adzan subuh.
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.” (HR Ahmad).
- Menyegerakan Berbuka Puasa
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
Artinya : Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Orang yang berpuasa diharapkan berbuka puasa segera setelah jam maghrib tiba. Selain itu, saat berbuka puasa, makan kurma sangat dianjurkan. Namun, jika tidak tersedia, air minum merupakan alternatif yang dapat diterima.
- Membaca Al Quran hingga Khatam
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya : “Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)
Di bulan Ramadhan ini adalah kesempatan bagi Anda untuk membaca Al Quran secara rutin bahkan mengkhatamkannya. Karena dinilai amalan sunnah ini akan mendapatkan pahala yang berkali-kali lipat.
- Perbanyak Sedekah
Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah memperbanyak sedekah, manusia sampai pada ajalnya selalu berada dibawah naungan sedekahnya.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : كُلٌّ امْرِئٍ فىِ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ ، قَالَ يَزِيْد : وَكَانَ أَبُو الْخَيْرِ لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya sampai diputuskan perkara manusia.”
- Menjaga Ucapan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ سبحانه وتعالى : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Swt berfirman (hadits qudsi):
“Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak).
Jada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)
- Memperbanyak Berdoa
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)
Amalan ini merupakan salah satu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW di bulan Ramadhan karena doa yang berpuasa akan selalu di ijabah oleh Allah SWT.
- Memberi Makanan Pada Orang Berpuasa
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani, dia berkata:
“Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membukakan (memberikan perbukaan) orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala puasanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun.” (HR Tirmidzi 807)
- Qiyam Ramadhan
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi)
Ini yang disabdakan Nabi SAW untuk umatnya. Adapun untuk beliau sendiri sebagai berikut:
كان إذا انتهى من الصلاة نام قبل أن يصلي الوتر، فتسأله عائشة رضي الله عنها : يا رسول الله أتنام قبل أن توتر؟ قال: يا عائشة إن عيني تنامان ولا ينام قلبي
Nabi SAW kalau selesai sholat tarawih beliau tidur sebelum sholat witir. Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, engkau tidur sebelum mengerjakan witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tak pernah tidur.”
Amalan ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW di bulan Ramadhan yaitu qiyamah Ramadhan.
- Ibadah Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
Amalan sunnah di bulan Ramadhan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu melakukan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan yang dinilai memberikan pahala yang sungguh luar biasa.
قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)