Amalan Sunnah di Bulan Asyura – 3 Amalan yang Wajib Diketahui

Amalan Sunnah di Bulan Asyura – Di tahun 2023 bulan Asyura atau tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1445 jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Dalam Islam sangat meyakini bahwa Bulan Asyura atau Muharram termasuk salah satu bulan yang dimuliakan.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…” (Surat at-Taubah ayat 36)

Beberapa bentuk ibadah yang dianggap sunnah oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu dari empat bulan yang dianggap suci, bahkan lebih dianjurkan untuk diselesaikan pada bulan Muharram atau bulan Asyura. Karena maknanya yang begitu besar, kitab suci yang dikenal dengan Alquran pun menyebutkannya.

Amalan Sunnah di Bulan Asyura

  • Puasa 

Puasa di bulan Muharram atau bulan Asyura adalah paling utama setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR Muslim).

  • Bersedekah 

Amalan ini diriwayatkan dari jalur Jabir bin Abdullah. Ibn ‘Abd al Barr dalam kitab al-Istidzkar meriwayatkan dari jalur Syu’bah, dari Abu Zubair. 

مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ 

Dari Jabir bin Abdullah RA Jabir berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: Siapa yang bersedekah untuk dirinya dan keluarganya di hari Asyura, Allah SWT akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun.”

Ibn Al ‘Arabi Al Maliki dalam kitab “al-Masalik fi Syarh Muwattha’ Malik“ mengatakan, “Adapun bersedekah dan menafkahi keluarga dan kerabat maka itu adalah sebuah kebaikan yang disepakati, jika bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT.”

  • Memperbanyak Doa 

Di antara doa-doa Asyura yang dapat dapat dipanjatkan adalah sebagai berikut:  

 اَللّٰهُمَّ يَامُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ وَيَامُخْرِجَ ذِى النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاغَافِرَذَنْبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ اَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاسَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسٰى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاخَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ

وَيَارَحْمٰنَ الدُّنْيَاوَاْلاٰخِرَةِ وَاَطِلْ عُمْرِيْ فِيْ طَاعِتِكَ وَمُحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَاَحْيِنِيْ حَيَاةً طَيِّبَةً وَّتَوَفَّنِيْ عَلَى اْلاِسْلَامِ وَاْلاِيْمَانِ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ

“Allahumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma ‘asyuuraa’, wa yaa jaami’a syamli Ya’quuba yauma ‘asyuuraa’, wa yaa gafiira dzambi Daawuuda yauma ‘asyuuraa’, wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma ‘asyuuraa’, wa yaa saami’a da’wati Muusaa wa Haaruuna yauma ‘asyuuraa’, wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama yauma ‘asyuuraa’. 

Yaa rahmaanad -dun-yaa wal-aakhirah, wa atil ‘umrii fii tho’atika wa mahabbatika wa ridhoka ya arhamar-rohimiin, wa ahyinii hayaatan thayyibatan wa tawaffanii ‘alal-islaam wal-iimaani yaa arhamar-rohimiin. 

Wa sollallohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii wa sohbihii wa sallam, wal-hamdu lillaahi robbil-‘alamin.

“Ya Allah, wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang mengeluarkan  Dzun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai Yang melengkapkan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Muhammad SAW pada hari Asyura.”

 “Wahai Yang Maha Pemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Maha Penyayang di antara para Penyayang.” 

Menurut Syekh Abdul Hamid menuangkan 12 amalan bulan Muharram sesuai sunnah ke dalam sebuah nadham.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: “Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit, dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surah Al-Ikhlas 1.000 kali.”

Demikian penjelasan mengenai amalan sunnah di bulan Asyura karena bulan ini termasuk bulan yang suci. Alangkah baiknya kita tidak melakukan maksiat atau perbuatan dosa karena dinilai akan semakin berat dosanya. Keutamaan yang lainnya kita dapat mendapatkan pahala yang berlipat.